Colocation Server: Pilihan Cerdas Untuk Perusahaan Yang Bersemangat

Pernah terlintas di benak Anda bahwa rak server di kantor harus dibongkar karena listrik tidak stabil? Jangan khawatir; colocation server mungkin solusi. Bukan rahasia lagi bahwa sejumlah besar bisnis di Indonesia secara bertahap meninggalkan server rumahan. Mengawasi server di kantor sering menyebabkan masalah. Ini dapat mencakup masalah listrik, kecepatan internet yang lambat, atau membuat ruang terasa seperti oven karena server terus beroperasi. Ini tidak termasuk kabel kusut yang mirip dengan mi instan. Telusuri lebih lanjut bagaimana colocation mengoptimalkan infrastruktur TI.

Colocation server mirip dengan memiliki rumah mahal untuk server pribadi. Pada dasarnya, pemilik server memiliki kemampuan untuk menempatkan perangkat mereka di pusat data profesional. Tidak perlu khawatir tentang keamanan gedung karena ada CCTV, fingerprint, dan satpam 24 jam. Data center juga biasanya memiliki jaringan internet yang sangat cepat. Jika hujan membuat internet di rumah putus, colocation server biasanya stabil seperti batu karang saat ombak.

Jangan ragu dalam hal listrik. Ada dua sumber daya listrik di colocation server. Selain itu, generator memastikan bahwa server tetap berjalan dalam kasus PLN berkurang. Ini sangat penting bagi perusahaan yang tidak dapat kehilangan data barang satu detik. Pernahkah Anda mendengar bahwa situs web tidak berfungsi karena gangguan pada server kantor? Risiko hampir hilang dengan colocation.

Selain itu, masalah teknis lebih mudah diselesaikan. Misalnya, server memerlukan peningkatan RAM atau harddisk. Anda hanya perlu membawa komponen ke data center dan meminta tim teknisi yang ada di lokasi untuk memasangkannya. Selain itu, ada tangan jauh, sehingga Anda dapat mengelola semua tanpa perlu sering naik pesawat atau kereta jika Anda berada di Surabaya dan server berada di Jakarta.

Biaya membuat banyak orang ragu. Tapi coba hitung lagi. Beli AC baru, UPS, genset, dan staf IT mungkin lebih mahal daripada bayar biaya bulanan colocation. Itu belum mencakup kerugian jika data hilang atau website down pada waktu sibuk. Duit dapat melayang seperti layang-layang.

Beberapa bisnis juga senang karena mereka memiliki kebebasan untuk memilih spesifikasi server mereka sendiri. Anda tidak perlu mematuhi paket hosting standar. Anda dapat memilih antara prosesor Intel Xeon, RAM 256GB, atau penyimpanan puluhan terabyte. Anda memiliki server milik sendiri, dapur sendiri, dan pilihan bumbu yang Anda miliki.

Data center biasanya memiliki firewall, sistem monitoring 24 jam, dan bahkan perlindungan dari DDoS attack, sehingga Anda dapat tidur nyenyak tanpa khawatir kehilangan data.

Selain itu, jangan hanya memilih lokasi. Pastikan data center-nya memiliki sertifikasi standar internasional minimal Tier III, yang akan menjamin server Anda berada di lingkungan yang aman dan sehat. Jangan sampai sudah bayar mahal dan fasilitasnya seperti gudang yang tidak digunakan.

Akses ke server juga penting. Butuh remote? Ada dashboard yang dapat diakses secara online yang dapat digunakan untuk memantau penggunaan listrik, suhu ruangan, dan bahkan status jaringan. Cek server kapan saja sambil rebahan sangat mudah.

Singkatnya, colocation server adalah pilihan yang baik untuk perusahaan yang ingin berkembang tetapi tidak ingin terjebak dalam masalah mengelola perangkat sendiri. Jangan tergoda oleh harga murah; selalu periksa testimoni dan review. Colocation server adalah seperti memilih rumah untuk investasi: Anda harus memilihnya dengan hati-hati. Setelah Anda membuat keputusan, Anda hanya perlu merasa nyaman dan tenang. Server tetap aman di data center terbaik, terlepas dari apakah Anda ingin bekerja lembur, menghadiri pertemuan, atau hanya bersantai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *